Ketatnya penjualan mobil di Indonesia, apalagi dengan masuknya Wuling Motor, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sampai saat ini masih percaya diri dengan pertumbuhan pasar mobil di Indonesia.
Menurut CNNIndonesia.com, NMI mempunyai banyak agenda untuk merealisasikan visi intelligent mobility di pasar Indonesia. Intelligent mobility ini akan menjadi pembeda antara mobil keluaran Nissan dengan produsen mobil lainnya di Indonesia, juga dunia. Hal ini merupakan nilai lebih sebagai cara untuk bersaing yang terus turun dari tahun ke tahun sebelumnya.
Strategi Pemasaran yang Salah
Gaya IM ini ialah respons dari gaya lama strategi pemasaran yang buruk dan dinilai merupakan strategi tanpa perhitungan selain itu juga untuk mengobati “luka” Nissan Indonesia.
Pada data penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tren menurun jelas di alami Nissan, apalagi sepanjang tahun 2018.
Data itu menunjukkan penjualan yang hanya berjumlah 4.356 unit sampai dengan bulan April 2018. Selain itu juga, penjualan mobil Nissan malah sangat turun dari sebelumnya pada bulan Maret yang 1.516 unit hanya menjadi Cuma 496 unit.
Dengan angka itu membuat Nissan keok di bawah pemain baru asal China, yaitu Wuling selama tahu 2018 ini. Walaupun hanya dengan dua produknya yang laris, Confero dan Cortez namun penjualan Wuling tercatat mencapai 5.216 unit.
Untuk diketahui, pada waktu yang sama yaitu Januari-Maret 2017, penjualan unit Nissan mungkin tercatat lebih baik. Dari penjualannya untuk semua merek mobil yang beredar, Nissan Mobil berhasil menjual 6.580 unit, atau naik dari periode yang sama Januari-Maret 2016, sebesar 5.877 unit.
Nissan Merugi
Dengan penjualan itu Nissan Indonesia pun merugi, dan puncaknya, kepemilikan saham PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) di Nissan serta Datsun yang semula sebesar 25 persen kini turun di bawah 20 persen. Beritanya Indomobil juga enggan menambah saham merek di Nissan karena kondisi penjualan NMI sekarang ini.
Konsekuensi dari badai yang menerpa NMI, tiba-tiba muncul berita jika NMI akan merubah bisnis dari Agen Pemegang Merek (APM) dan menjadi importir saja. Kabar ini sangat santer diberitakan di kalangan di industri otomotif dalam negeri.
Bila benar maka pabrik Nissan di Purwakarta hanya akan berkonsentrasi merakit produk Datsun.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180521172853-384-300051/nissan-disebut-akan-ubah-bisnis-dari-apm-menjadi-importir
Baca Juga : Mengenal “Mobil China” Wuling Pesaing Baru Mobil di Indonesia